Kamis, 12 Maret 2009

STRUKTUR LAMBANG NAMA TUHAN



Pengetahuan dasar yang harus dimiliki dalam meninjau pengertian dasar tentang Diri adalah dengan memahami konsep nama Tuhan " ALLAH" yang mengandung pemahaman akan Dzat, Sifat, Asma dan Af'al sebagai asal-nya Diri. Pengambilan "Sifat" sebagai penghubung untuk memahami keadaan Diri secara hakiki telah umum dipakai oleh para pelaku Thariqat, Kebathinan Islam, dan kelompok aliran lain yang gemar mengkaji Diri.
Kini saatnya bagi sitiap diri sebagai pelaku agama yang awam sekalipun harus memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam mengenal diri sebagai dasar membangun Agama dalam diri setiap diri.

Menyebut nama "ALLAH" dalam kalam (perkataan), pastilah fikiran akan mencari tahu gambaran yang akan menjadi sandaran kalam. Sejauh mana fikiran mengembara mencari sandarannya, sejauh itu gambaran akan didapat yang kemudian menjadi pengetahuan dan Pengetahuan yang didapat akan melahirkan Keyakinan dan Keyakinan tidak memiliki standar (patokan) mutlak. Maka tanpa standar mutlak kita tidak dapat perdebatkan apa yang menjadi Keyakinan. Dan ini adalah suatu keyakinan berdasarkan Pengetahuan dari pengembaraan fikiran dengan pelakuan analisa terhadap nilai nilai simbolis agama yang ada tersyariat nyatanya.

Struktur atau susunan nama Tuhan "ALLAH" yang dalam abjad arab terdiri dari Alif, Lam pertama, Lam kedua, dan Ha, ,memiliki kemampuan mengarahkan fikiran dalam membangun struktur pengetahuan yang membangun keyakinan dalam menangkap gejala keghaiban adanya Dzat, Sifat, Asma dan Af'al. Alif melambangkan adanya Dzat, maka pengetahuan di alam fikir harus mampu mencari persaksian akan adanya Dzat. Lam pertama melambangkan Sifat, maka pengetahuan di alam fikir harus mampu mendapatkan persaksian adanya Sifat. Lam kedua melambangkan Asma, maka pengetahuan di alam fikir harus juga mampu mendapatkan persaksian adanya Asma dan Ha, melambangkan Af'al (perbuatan), maka pengetahuan di alam fikiran harus mampu mendapatkan persaksian Af'al.

Nilai nilai persaksian Ketuhanan ada terbentang dalam Diri sebagai ayat ayat (tanda tanda) keadaan dan kebesaran
Diharapkan Struktur pengetahuan nama Tuhan yang tersyariat dalam nilai simbolis (lambang) di kenyataan haruslah membentuk struktur pengetahuan di fikiran dalam wilayah Hakikat sehingga memberikan keyakinan di wilayah pengetahuan Makhrifah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR DAN MASUKAN